Perbedaan Sinetron Indonesia Sama Drama Korea
Tadi saya ngga sengaja nemu
artikel yang menurut saya "menarik" dan sama dengan apa yang saya
"pikirkan selama ini"
source : KOREAINDO
1. Pemainnya
bening2. Pastinya kan? Kim Bum, Lee Min Ho, Jang Geun Suk,
semua ganteng2. Begitu juga dengan Go Hye Sun, Song Hye Kyo, Yoon Eun
Hye. Bukannya artis kita ga cantik/ganteng, tapi gara2 kemampuan akting
plus kemunculan mereka tiap hari di tv bikin kita bosan. Dan begitu pula
dengan aktor Korea, bukan juga karena kita demen ngikutin serial mereka
cuma gara-gara cowonya cakep/cewenya manis, tapi karena isi ceritanya
yang mendukung.
2. Make-up
pemeran2 K-drama natural dan simple. Coba lihat Song Hye Kyo di
Full House atau Moon Geun Young di Cinderella’s Sister. Kalian pasti
ngga bakal nemuin maskara nempel super tebal di bulu mata, atau blush on
warna merah di pipi mereka sewaktu tidur. Ya, simple! Seperti hidup
kita sehari2 ^^
3. Kemampuan
akting yang sangat baik. Gw jarang melihat artis Korea
menangis dengan bantuan obat tetes mata, mereka nangisnya natural, ngga
keliatan kalo nangisnya itu dipaksain. Dan rata2 juga bisa beradaptasi
dengan karakter bawaan. Misalnya, Jang Geun Suk yang pernah berperan
jadi pemain trumpet di Beethoven Virus lalu berubah drastis jadi Hwang
Tae Kyung di You’re Beautiful. Atau Lee Min Ho dari Boys Over Flowers
yang berani ambil peran di City Hunter.
4. Lagu
pengiring yang bagus. Kalian pasti masi ingat lagunya Almost
Paradise di BOF, atau Promise di YAB, atau drama2 lain yang kalian
sukai. Earcatchy bukan? Dan instrumentalnya juga top! Dan kebanyakan
mereka nyiptain lagu disesuaikan dengan dramanya. Seperti lagu KyuHyun
untuk OST Baker King Kim Tak Goo, yang memang topiknya itu berkisah
kepada gimana si Tak Goo-nya tetep berharap ketemu ma nyokapnya, sesuai
dengan judul lagunya “Hope, a dream that never sleeps”
5. Setting
yang luas. Bioskop, jalan, jembatan, mall. Mereka berani
syuting di luaran walau resikonya itu kerepotan akibat banyak fans yang
menonton. Sinet juga dulu begitu, tapi sekarang gw perhatiin settingnya
jadi2an.
6. Ekspresi
pemeran K-drama yang pas. Artis di K-drama kalo kaget ya kaget
aja, paling juga teriak “MWO?!” Nah, sinetron lain lagi, kalau ada
berita ngga enak, pasti mulai terdengar lagu “Jeng jeng jeng!”, satu2
tokoh di situ mukanya di close up, trus matanya melotot, dan mulai
saling pandang dengan pemeran lain, lamaaa banget. Di K-drama, yang
begituan ngga ada. Sekali lagi, simple! Tapi menarik.
7. Humor
K-drama cocok buat kita. Misal nih drama My Girlfriend is a
Gumiho, atau Sassy Girl Chun Hyang. Bagi yang udah nonton pasti tahu
betapa kocaknya drama itu.
8. PH
K-drama mengejar keuntungan lewat popularitas, tapi mereka
tidak setengah2, perfeksionis dan komit pada proyeknya. Buktinya
Princess Hours, drama yang bercerita tentang kehidupan di istana. Gw
terkagum2 sama settingnya, kostumnya, semuanya! Boys Over Flowers?
Daemul? Queen Seondeok? Semua bagus! Indonesia juga bisa kok bikin drama
seperti itu, misal dengan mengangkat tema kesultanan Agung di Jogja
tapi suasananya modern.
9. Ide yang
segar. Kadang pun kita menemukan ada K-drama yang ceritanya
mirip, tapi mereka bisa mengemasnya dengan bumbu yang berbeda. Begitu
pula dengan drama yang diadaptasi dari luar. Kalau di Indonesia yang
terjadi malah sebaliknya. Lagi2 dengan motif utama mengejar untung,
cerita yang aslinya hanya berkisaran 16 episode bisa melebar sampai 60
episode, dan ujung2nya malah berantakan. Kalo temanya bukan rebutan
harta, pasti kerjaannya rebutan cowo, seakan2 rebut2an udah jadi tradisi
turun temurun dari kakek, ampe cucu2nya pun begitu. Di K-drama juga
ada, tapi ngga sampe menggunakan cara licik spt di sinetron. Kesannya
tuh orang Indonesia menghalalkan segala cara utk mendapatkan apapun.
10.
Ceritanya masuk akal, ada sebab akibat yang bisa dialami oleh
kita sendiri di dunia nyata.
11. Rata2
K-drama itu tokoh utamanya kisaran 20 tahunan atau 30 tahunan,
di mana mereka memang sudah dianggap pantas memiliki kisah cinta yg
rumit, bahkan di umur yang segitupun mereka masih bisa mendapat peran
anak muda! Kalau sinetron, cari yang muda, terus disulap jadi orang tua
=..=
12. Jumlah
episode K-drama tidak panjang, kecuali untuk saeguk drama. Isinya
padat, dan alurnya cepat. Berbeda dengan sinetron yang berlomba2
menampilkan cerita super panjang. Begitu rating naik, episode pun
bertambah. Ngga peduli sampe gaje sekalipun, sampe plot berulang2
sekalipun, sampe hampir semua tokohnya mengalami amnesia-jatuh
bangun-bangkrut-dikhianati pasangan berkali2 dsb, sinetron goes on…
13. Hampir
seluruh K-drama karakternya unik2. Ngga ada yang putih dan ngga
ada yang hitam. Semuanya abu-abu dan kalau kita mengambil sudut pandang
berbeda, kita bisa mengerti kenapa si A melakukan ini, kenapa si B bisa
begitu dsb. Mereka juga punya ciri khas yang sangat kita ingat, seperti
minum soju trus piggy back, makan mie langsung dari panci, dll.
14.
Plagiarisme. Ga ada yang mau drama kesayangannya dijiplak
dengan hasil yang ngga memuaskan, apalagi tanpa izin. Dulu ada satu
sinetron yang sempat tayang di tv kita, kisah awalnya mirip persis
dengan Brilliant Legacy, dan pecinta Brilliant Legacy sampe mencak2
gara2 sinetron itu. Ada juga yang menjiplak Endless Love, Princess
Hours, dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar